Logo Sthira

Kunjungi Website  Sthira

Sistem Pendingin untuk Data Center: Menuju Efisiensi dan Keberlanjutan

immersion-cooling-data-center

Ditulis oleh Romualdus Aldi

21 Mei 2025

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, jumlah data yang dihasilkan dan diproses terus meningkat secara eksponensial. Hal ini mendorong pertumbuhan infrastruktur data center sebagai pusat pengolahan dan penyimpanan informasi digital. Namun, peningkatan kapasitas tersebut juga membawa tantangan besar dalam hal pengelolaan panas (thermal management). Sistem pendingin menjadi salah satu komponen kritis dalam menjaga kinerja, keandalan, dan efisiensi energi pada data center.

Dari Air Conditioning hingga Liquid Cooling

Awalnya, sistem pendingin di data center didominasi oleh teknologi air conditioning berbasis udara (air-cooled systems ), seperti Computer Room Air Conditioning (CRAC) dan lebih baru lagi Computer Room Air Handler (CRAH). Teknologi ini menggunakan aliran udara dingin untuk menyerap panas dari perangkat keras seperti server, storage, dan switch jaringan.

Namun, seiring dengan peningkatan kepadatan daya di rack server modern, pendekatan berbasis udara mulai dianggap kurang efisien. Keterbatasan konduktivitas termal udara serta kebutuhan akan ruang yang besar untuk sirkulasi udara membuat industri mulai beralih ke solusi pendinginan berbasis cairan (liquid cooling ).

Liquid Cooling: Inovasi di Tengah Kebutuhan Daya Tinggi

Sistem pendingin berbasis cairan memiliki kemampuan menyerap panas yang jauh lebih baik dibandingkan udara. Ada beberapa jenis teknologi pendingin cair yang sedang berkembang:

  1. Immersion Cooling : Server atau komponen tertentu direndam sepenuhnya dalam cairan dielektrik yang tidak menghantarkan listrik. Cairan ini langsung menyerap panas dan dialirkan ke sistem pendingin eksternal. Teknologi ini sangat efektif untuk beban kerja intensif seperti AI, machine learning, dan high-performance computing (HPC).
  2. Direct-to-Chip Liquid Cooling : Cairan pendingin dialirkan langsung ke komponen-komponen kritis seperti prosesor (CPU/GPU) melalui pipa kecil. Metode ini memungkinkan kontrol suhu yang presisi tanpa harus mendinginkan seluruh ruangan.
  3. Rear Door Heat Exchanger (RDHx) : Sistem pendingin tambahan yang dipasang di belakang rak server untuk menyerap panas secara langsung dari aliran udara keluar.

Selain itu, beberapa vendor telah mengembangkan sistem hybrid yang menggabungkan elemen pendinginan udara dan cairan untuk mencapai efisiensi optimal.

Kecerdasan Buatan dalam Pengelolaan Termal

Salah satu inovasi terbaru dalam pengelolaan termal adalah penerapan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning. Dengan AI, operator data center dapat memprediksi pola beban panas, mengoptimalkan distribusi udara dingin, serta mengidentifikasi potensi hotspot secara real-time. Google dan Microsoft telah berhasil mengimplementasikan sistem berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi energi pendingin hingga puluhan persen.

Tren dan Fokus Masa Depan

Beberapa tren utama dalam perkembangan sistem pendingin data center saat ini meliputi:

  • Efisiensi Energi : Dengan tekanan global terhadap pengurangan emisi karbon, efisiensi energi menjadi prioritas utama. Indeks PUE (Power Usage Effectiveness) digunakan untuk mengukur efisiensi keseluruhan data center, termasuk bagian pendinginannya.
  • Keberlanjutan dan Ramah Lingkungan : Industri mulai beralih ke refrigeran ramah lingkungan dan cairan pendingin yang tidak beracun serta dapat didaur ulang. Selain itu, ada upaya untuk merekayasa ulang desain data center agar bisa memanfaatkan pendinginan alami (free cooling) dengan memanfaatkan udara luar atau sumber air dingin.
  • Modularitas dan Skalabilitas : Sistem pendingin modular memungkinkan penyesuaian cepat terhadap perubahan kapasitas dan beban kerja. Desain ini mendukung pembangunan micro data center yang fleksibel dan mudah diperluas.
  • Integrasi dengan Edge Computing : Seiring dengan pertumbuhan edge computing, sistem pendingin miniaturisasi menjadi semakin penting. Solusi compact dan hemat daya sangat relevan untuk lokasi edge yang sering kali memiliki keterbatasan infrastruktur.

Anda Mungkin Juga Suka…